Selasa, 22 November 2011
Senin, 21 November 2011
SEA GAME., INDONESIA VS MALAYSIA
Inila dia hal yan membuatku bolak balik di depan laptop tuk ngeliat hal yang kusukai., hee...
deman oppa si hoo dan pertandingan bola sea game INA vs MLYsia
Waktu tambahan 15 menit untuk TIMNAS U-23 akankah membuahkan hasil yang maxsimal ?!., seluruh rakyat indonesia menantikan itu.., dengan skor 1-1 banyak doa dan harapan yang tertuju. semoga indonesia mampu meraih JUARA UMUM dengan tambahan dari pertandingan bola ini bagaikan sayur tanpa garam ngg klop kalau kita keluar sebagai juara umum tanpa kemenangan dari timnas U-23.
Berseberangan dari itu,. demam korea melanda diriku ,. oppa si hoo yang memilili senyuman cute., heee..
deman oppa si hoo dan pertandingan bola sea game INA vs MLYsia
Waktu tambahan 15 menit untuk TIMNAS U-23 akankah membuahkan hasil yang maxsimal ?!., seluruh rakyat indonesia menantikan itu.., dengan skor 1-1 banyak doa dan harapan yang tertuju. semoga indonesia mampu meraih JUARA UMUM dengan tambahan dari pertandingan bola ini bagaikan sayur tanpa garam ngg klop kalau kita keluar sebagai juara umum tanpa kemenangan dari timnas U-23.
Berseberangan dari itu,. demam korea melanda diriku ,. oppa si hoo yang memilili senyuman cute., heee..
Kamis, 17 November 2011
ISRAEL SERANG IRAN /!!??/......
TEMPO Interaktif, Washington - Ahli Iran dari the International Institute of Strategic Studies, Mark Fitzpatrick, memperkirakan Israel akan menyerang fasilitas nuklir Iran sendirian tahun depan. Sebab, kata dia kepada kantor berita Reuters, Amerika Serikat saat itu akan disibukkan dengan persiapan pemilihan presiden.
Apalagi bila Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa gagal menjatuhkan sanksi keras yang bisa memaksa Negeri Mullah itu menghentikan program nuklir mereka. Fitzpatrick memperkirakan Israel kemungkinan besar akan bertindak dengan cara mereka sendiri.
Sejauh ini, hanya Amerika, Prancis, dan Inggris yang ngotot agar Dewan Keamanan menerapkan sanksi baru yang belum pernah dikeluarkan. Namun, Rusia dan Cina kelihatannya akan memveto rancangan resolusi itu.
“Bila mempertimbangkan tahun depan adalah pemilihan Presiden Amerika dan perkembangan politik di Amerika, Israel akan lebih cenderung mengambil cara sendiri,” katanya seperti dikutip surat kabar Haaretz, Rabu, 16 November 2011.
Ia menambahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga tidak akan meminta izin kepada Presiden Amerika Barack Hussein Obama soal rencana serangan itu bila ia yakin Iran kian dekat ke arah senjata nuklir.
“Kemungkinan besar Netanyahu menelepon Obama dan mengatakan, ‘Saya tidak akan minta izin. Saya hanya ingin bilang bahwa kami baru saja mengirim jet tempur,” ujar mantan pejabat Departemen Luar Negeri Amerika yang menangani soal perlucutan senjata nuklir ini.
Apalagi bila Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa gagal menjatuhkan sanksi keras yang bisa memaksa Negeri Mullah itu menghentikan program nuklir mereka. Fitzpatrick memperkirakan Israel kemungkinan besar akan bertindak dengan cara mereka sendiri.
Sejauh ini, hanya Amerika, Prancis, dan Inggris yang ngotot agar Dewan Keamanan menerapkan sanksi baru yang belum pernah dikeluarkan. Namun, Rusia dan Cina kelihatannya akan memveto rancangan resolusi itu.
“Bila mempertimbangkan tahun depan adalah pemilihan Presiden Amerika dan perkembangan politik di Amerika, Israel akan lebih cenderung mengambil cara sendiri,” katanya seperti dikutip surat kabar Haaretz, Rabu, 16 November 2011.
Ia menambahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga tidak akan meminta izin kepada Presiden Amerika Barack Hussein Obama soal rencana serangan itu bila ia yakin Iran kian dekat ke arah senjata nuklir.
“Kemungkinan besar Netanyahu menelepon Obama dan mengatakan, ‘Saya tidak akan minta izin. Saya hanya ingin bilang bahwa kami baru saja mengirim jet tempur,” ujar mantan pejabat Departemen Luar Negeri Amerika yang menangani soal perlucutan senjata nuklir ini.
Jika itu yang terjadi, ia memastikan Obama tidak mungkin menembak jatuh pesawat Israel yang akan menyerbu reaktor nuklir Iran.
Selasa, 15 November 2011
Kamis, 05 Mei 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya didefinisikan sebagai suatu dorongan atau tarikan yang bekerja pada tubuh. Newton pernah menyelidiki gerak benda dipermukaan kasar. Ia berkesimpulan semakin kasar dua permukaan yang saling bersinggungan, maka semakin sulit benda tersebut digerakkan. Setelah diselidiki oleh Newton, ternyata hal tersebut disebabkan adanya “friksi” atau gesekan. Besarnya gaya gesek ini ditentukan oleh faktor koefisien gesek, massa benda dan gravitasi. Pada permukaan yang halus, gaya geseknya kecil, sedangkan pada permukaan yang kasar gaya geseknya besar. Gaya gesek inilah yang menyebabkan gerak benda menjadi terhambat dan berhenti. Makin besar koefesien geseknya, maka makin sulit ia bergerak. Namun, bila sudah bergerak, maka akan menimbulkan gesekan yang besar di sepanjang permukaan. Selanjutnya, perlu kita ketahui apabila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan, permukaan benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek adalah gaya yang timbul bila dua buah objek saling kontak dan berpindah dalam arah yang berlawanan. Gaya gesek (friksi) merupakan gaya yang umumnya bekerja pada tubuh dan sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh. Gaya gesek sangat diperlukan di dalam tubuh manusia. Aplikasi gaya gesek di dalam tubuh antara lain: salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung, dll.
Oleh karena itu penulis, mengambil judul ”Keadaan Gaya Gesek pada dan dalam Tubuh“ agar pembaca dapat memahami dan mengerti tentang manfaat ilmu fisika dalam bidang kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah pengertian gaya-gaya pada dan dalam tubuh
2. Apakah pengertian keadaan gaya gesek pada dan dalam tubuh
3. Apakah aplikasi gaya gesek pada dan dalam tubuh
C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil sebagai berikut:
1. Agar pembaca mengerti pengertian dari gaya-gaya pada dan dalam tubuh
2. Agar pembaca mengerti pengertian dari keadaan gaya gesek pada dan dalam tubuh
3. Agar pembaca mengerti tentang aplikasi gaya gesek pada dan dalam tubuh
D. Manfaat
Adapun manfaat membaca makalah ini, agar pembaca dapat memahami dan mengerti tentang keadaan gaya gesek pada dan dalam tubuh serta aplikasi gaya gesek pada dan dalam tubuh. Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca bisa menambah pengetahuan dari yang sebelumnya tidak mengetahui tentang keadaan gaya gesek pada dan dalam tubuh bisa menjadi tahu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya-Gaya pada dan dalam Tubuh
Hal yang perlu kita ketahui bahwa gaya dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan atau tarikan yang bekerja pada tubuh. Gaya adalah mengontrol semua gerak di dunia. Kita sering sadar pada gaya-gaya pada tubuh seperti gaya yang didapatkan ketika kita menyentuh benda. Namun, kita biasanya tak menyadari pentingnya gaya-gaya dalam tubuh, gaya-gaya otot yang menyebabkan darah bersirkulasi dan paru-paru saat mengambil udara. Contoh yang lebih kecil, misalnya gaya-gaya yang menentukan jika sebuah partikel atom atau molekul akan tinggal pada tempat yang diberikan pada tubuh. Sebagai contoh di dalam tulang ada banyak kristal dari mineral tulang yang membutuhkan kalsium. Sebuah atom kalsium akan menjadi bagian dari kristal jika ia mendapat sebuah tempat yang alami untuk kalsium dimana energi-energi listriknya cukup besar untuk menangkapnya. Ia akan tinggal di dalam tempat itu sampai kondisi lokal berubah dan energi-energi listrik tak dapat lebih lama lagi memegangnya. Ini biasa terjadi jika kristal tulang rusak oleh kanker.
Fisikawan suka mempertimbangkan asal dari gaya fundamental. Gaya fundamental pertama adalah gaya gravitasi. Newton merumuskan hukum gravitasi universal. Hukum ini menyatakan bahwa ada gaya tarik-menarik antara dua benda, berat kita juga dikarenakan hubungan antara bumi dan tubuh kita. Besar gaya gravitasi sangat kecil saat kita di bulan.
Satu pengaruh penting bagi kesehatan dari gaya gravitasi adalah susunan urat nadi pembuluh darah dalam lengan yang berjalan berlawanan dengan arah gravitasi saat ia menuju hati. Pengaruh kesehatan lainnya adalah pada tulang. Gaya gravitasi pada rangka menyumbangkan kepada “kesehatan tulang”. Jika seseorang kehilangan berat badannya, seperti dalam orbit satelit, ia bisa kehilangan beberapa mineral tulang dan ini dapat menjadi masalah yang serius pada perjalanan ke ruang angkasa yang sangat lama.
Gaya fundamental kedua adalah gaya listrik. Gaya ini lebih kompleks daripada gravitasi yang sejak itu menyangkut gaya menarik dan mendorong antara muatan listrik statik sama baiknya dengan gaya magnet, yang dihasilkan dengan gerakan muatan listrik (arus listrik). Gaya listrik besar sekali jika dibandingkan dengan gaya gravitasi.
Tubuh kita seperti mesin listrik, gaya dihasilkan dari otot-otot yang disebabkan oleh tarik-menarik atau tolak-menolak muatan listrik. Pengatur otot yang utama adalah listrik. Masing-masing dari milyaran sel yang tinggal dalam tubuh punya potensial listrik yang berbeda menyebrangi membran sel dikarenakan berbedanya potensial muatan dalam dan luar sel.
Kita memaksa untuk menyebutkan dua gaya fundamental lainnya yang menyangkut inti dari ato. Salah satunya gaya nuklir kuat, ini lebih besar daripada yang lainnya, ia beraksi sebagai “lem” untuk memegang inti bersama-sama melawan gaya dorong yang dihasilkan oleh proton pada tiap atom lainnya. Kedua, gaya nuklir lemah merupakan hilangnya elektron (beta) dari inti. Kita menimbang bahwa gaya yang lemah sama seperti pada gaya listrik, sehingga kita hanya menemukan tiga gaya fundamental yaitu gaya gravitasi, gaya listik, dan gaya nuklir kuat.
B. Pengertian Keadaan Gaya Gesek pada dan dalam Tubuh
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin? jika belum, silahkan mencoba, kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar, demikian juga pesawat terbang akan selalu tergelincir. Berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti tanpa adanya gaya gesek yang bekerja, demikian juga ketika anda terpeleset dan jatuh sambil tertawa. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari gaya gesekan, walaupun terkadang tidak kita sadari.
Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara. Demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba menggerakan sebuah benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, di mana dalam skala miskropis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.
Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan.
Newton pernah menyelidiki gerak benda dipermukaan kasar. Ia berkesimpulan semakin kasar dua permukaan yang saling bersinggungan, maka semakin sulit benda tersebut digerakkan. Setelah diselidiki oleh Newton, ternyata hal tersebut disebabkan adanya “friksi” atau gesekan. Besarnya gaya gesek ini ditentukan oleh faktor koefisien gesek, massa benda dan gravitasi. Pada permukaan yang halus, gaya geseknya kecil, sedangkan pada permukaan yang kasar gaya geseknya besar. Gaya gesek inilah yang menyebabkan gerak benda menjadi terhambat dan berhenti. Makin besar koefesien geseknya, maka makin sulit ia bergerak. Namun, bila sudah bergerak, maka akan menimbulkan gesekan yang besar di sepanjang permukaan. Selanjutnya, perlu kita ketahui apabila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan, permukaan benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek adalah gaya yang timbul bila dua buah objek saling kontak dan berpindah dalam arah yang berlawanan. Gaya gesek (friksi) pada tubuh merupakan gaya yang umumnya bekerja pada tubuh dan sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh. Gaya gesek sangat diperlukan di dalam tubuh manusia.
Gesekan dan hilangnya energi karena gesekan terlihat dimana saja dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam tubuh, pengaruh gesekan penting. Kita dapat memisahkan gaya-gaya ke dalam komponen horizontal dan vertikal. Gaya pada komponen horizontal adalah gaya gesek dan pada komponen vertikal adalah gaya normal. Gaya gesek maksimum ƒ biasanya dideskripsikan oleh
ƒ = μ N
Dimana N adalah gaya normal, μ adalah koefesien gesek antara dua permukaan. Nilai dari μ bergantung pada dua materi yang bersinggungan dan ini tak dipengaruhi pada wilayah permukaan.
Gaya gesek terbagi menjadi 2 yaitu: gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya gesekan kinetik (lambangnya fk) (kinetik berasal dari bahasa yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan gaya normal pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding.
C. Aplikasi Gaya Gesek pada Tubuh
Aplikasi gaya gesek di dalam tubuh antara lain: salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago pada sendi synovial, misalnya: sendi lutut.
Saat makan kita menambahkan air liur, jika kita menelan sepotong roti panggang kita merasakan sakit akibat kekurangan minyak pelumas. Kebanyakan organ-organ besar dalam tubuh berada dalam gerakan konstan baik banyak atau sedikit. Tiap jantung berdetak adalah gerakan. Paru-paru bergerak dalam dada tiap bernafas, dan usus bergerak dengan lambat saat mereka menggerakkan makanan menuju tujuan akhir. Semua organ-organ ini meminyaki dengan lendir yang licin untuk mengurangi gesekan.
Ukuran dari gaya dikomponen horizontal pada tumit yang disentuhkan ke tanah saat berjalan dan ditemukan kira-kira 0,15W. Besarnya gaya gesek ini untuk mencegah tumit tergelincir. Jika kita berikan N = W maka gaya gesek yang digunakan sebesar ƒ = μ W. Untuk tumit karet pada permukaan beton yang kering, gaya gesek maksimumnya adalah ƒ = W, yang nilainya lebih besar daripada yang dibutuhkan komponen horizontal. Pada umumnya gaya gesek cukup besar ketika tumit menyentuh bawah dan saat jempol kaki meninggalkan permukaan.
Gesekan harus diatasi saat sendi bergerak, tetapi untuk tulang sendi normal gesekan ini sangat kecil. Koefisien dari tulang sendi biasanya lebih rendah daripada material mesin.
Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar / bergerigi alias tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek yang menguntungkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gaya dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan atau tarikan yang bekerja pada tubuh. Gaya adalah mengontrol semua gerak di dunia.
2. Gaya gesek adalah gaya yang timbul bila dua buah objek saling kontak dan berpindah dalam arah yang berlawanan.
3. Gaya gesek (friksi) pada tubuh merupakan gaya yang umumnya bekerja pada tubuh dan sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh. Gaya gesek sangat diperlukan di dalam tubuh manusia.
4. Gaya gesek maksimum ƒ biasanya dideskripsikan oleh:ƒ = μ N
Dimana N adalah gaya normal, μ adalah koefesien gesek antara dua permukaan.
5. Aplikasi gaya gesek pada dan dalam tubuh antara lain:
« Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
« Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago pada sendi synovial, misalnya: sendi lutut. Dll
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan disana-sini untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Agar dalam penulisan makalah selanjutnya lebih baik dari makalah ini. Apabila dalam penulisan makalah ini ada kesalahan penulis mohon maaf. Karena manusia tidak luput dari salah dan khilaf.
Senin, 04 April 2011
Jumat, 01 April 2011
how to use a lab thermometer
How to Use a Lab Thermometer
Laboratory thermometers are capable of accurately measuring temperature variations in a variety of mediums, including some caustic to human skin. Because of their construction, and their expense, it is important to know how to properly use a lab thermometer without breaking it. With some simple equipment and important knowledge, you can use a lab thermometer without a costly accident. Steps of using a lab thermometer:
Attach the clamp to the stand. The clamp has two ends: The first is a rubberized end that will hold the thermometer, and the other is a C-shaped end with a bolt through it. Unscrew the bolt and fit the clamp into the stand. Tighten the clamp before moving on.
Jumat, 18 Maret 2011
suhu dan kalor
SUHU DAN KALOR
Suhu dan Kalor merupakan Pokok Bahasan yang pertama dalam pembahasan Fisika Dasar bagian Termofisika. Pokok Bahasan ini dimulai dari konsep atau pengertian suhu, pengukuran suhu, pengaruh perubahan suhu terhadap benda seperti ekspansi termal, dilanjutkan dengan konsep kalor, pengaruh kalor terhadap zat, perubahan fase atau perubahan wujud, sampai ke pemaparan panas. Pokok Bahasan ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh soal, dan tugas terstruktur yang akan dikerjakan oleh mahasiswa.
Suhu/temperature didefinisikan sebagai tingkat atau derajat panas atau dinginnya suatu benda secara relative. Apabila kita meraba sebuah benda, maka perasaan kita dapat menaksir suhu benda tersebut, secara kira-kira, seperti halnya kita dapat menaksir besar kecilnya suatu gaya dengan otot-otot kita. Jelaslah bahwa perasaan kita ini sangat terbatas sekali kesanggupannya untuk menentukan dengan tepat panas dinginnya suatu benda, apalagi dalam hal keteknikan atau keilmuan. Untuk mengukur suhu kita harus menggunakan suatu sifat fisis yang dapat diukur, yang berubah dengan berubahnya suhu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer.
A Gambar 1.1 | Beberapa sifat fisis yang berubah karena suhu adalah panjang benda, volum zat cair, tahanan kawat terhadap aliran listrik, atau warna filament lampu pijar. Pada hakekat nya, perubahan-perubahan inilah yang digunakan pada konstruksi bermacam-macam thermometer. Salah satu di antaranya adalah thermometer zat cair dalam gelas.Alat ini, seperti dilukiskan pada Gambar 1, terdiri dari bola gelas A yang berdinding tipis. Bagian atas dari bola ini dihubungkan dengan pipa kapiler panjang dari bahan yang sama, yakni B. Zat cair,misalnya air raksa, atau alcohol berwarna mengisi bola dan sebagian pipa tersebut, sedangkan bagian di atas zat cair tertutup dan dibuat hampa udara. Untuk mengukur tingginya permkaan zat cair dalam pipa B, diadakan pembagian skala yang digoreskan pada pipa tersebut. Jika suhu thermometer naik, maka volume zat cair, dan akan bertambah. Jika pemuaian zat cair dan pemuaian gelas sama, maka tinggi permukaan zat cair dalam pipa B tidak berubah. Namun sesungguhnya,zat cair lebih cepat memuai dari gelas, sehingga tinggi permukaan zat cair pada pipa akan lebih tinggi bila suhu thermometer naik, dan lebih rendah bila suhu tuun. Berdasarkan selisih pemuaian zat cair dan pemuaian gelas inilah skala pada thermometer itu dibuat. |
2. Skala Temperatur
Pemberian skala termometer didasarkan kepada dua titik tetap standar, misalnya titik lebur es dan titik didih air. Di antara dua titik tetap ini termometer dibagi atas bagian-bagian yang sama sebagai skala termometer. Berikut ini diberikan perbandingan nilai skala dari 4 jenis termometer yaitu Kelvin (K), Celcius ( C ) , Reamur ( R ) , Fahrenheit (F) dan Rankine (Ra).
100 100 80 180 180 skala
Gambar 1.2
Hubungan antara satu skala thermometer dengan skala thermometer lainnya, ditentukan berdasarkan angka yang tertera pada titik tetap atas dan titik tetap bawah, serta jumlah skala yang diberikan di antara dua titik tetap ini. Hubungan antara skala Kelvin, Celsius, Reamur, Fahreiheit, dan Rankine dapat ditulis sebagai berikut
atau
Contoh soal 1
Panjang kolom air raksa pada termometer air raksa 5 cm. Bila termometer dihubungkan dengan air pada titik tripelnya tentukanlah :
Solusi
Contoh soal 2
Pada angka temperatur berapa termometer Celcius dan Fahrenheit menunjukkan angka yang sama ?
Solusi
Misalkan angka yang sama yang ditunjukkan oleh kedua thermometer adalah x, maka
Contoh soal 3
Suatu termometer X jika dihubungkan dengan es yang sedang melebur menunjukkan bacaan 400 dan jika dihubungkan dengan air yang sedang mendidih menunjukkan bacaan 1200. Tentukanlah berapa bacaan termometer Reamur jika termometer X menunjukkan bacaan 600 ?
Solusi
Hubungan antara skala yang ditunjukkan oleh thermometer X dan Reamur adalah
Untuk X = 60,
C. Ekspansi Termal
Pada umumnya ukuran (dimensi ) sebuah benda bertambah besar jika suhunya dinaikkan. Pada air ada pengecualian, yaitu justru dimensinya berkurang jika suhunya dinaikkan dari 00 C s.d 40 C yang dikenal dengan anomaly air, seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Grafik pada Gambar 2 memperlihatkan penurunan volume air ketika suhunya dinaikkan dari 00 C s.d 40 C, dan mengembang seperti lazimnya benda jika suhunya dinaikkan dari 40 C.
Gambar 1.3. Diagram Anomali Air
Ekspansi (muai) termal suatu benda dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu :
Gambar 1.4 | Misalkan suatu batang panjangnya mula-mula L0 dan suhunya t0 . Batang dipanasi sampai suhunya naik menjadi t dan panjangnya menjadi Lt. Pertambahan panjang batang ΔL berbanding lurus dengan panjang batang mula-mula, dan berbanding lurus pula dengan perubahan suhu. Secara matematis hubungan ini dapat ditulis |
ΔL ∞ L0 dan ΔL ∞ Δt, atau ΔL ∞ L0 Δt
Persamaan-persamaan di atas dapat ditulis
ΔL = α L0 Δt. (1-1)
α adalah koefisien muai panjang atau koefisien ekspansi linier, didefenisikan sebagai perubahan panjang relative per kenaikan suhu, yakni
Selanjutnya persamaan (1-1) dapat ditulis dalam bentuk lain
Analog untuk muai luas dan muai volume, berlaku
dengan β = 2α = koefisien muai luas dan γ = 3α = koefisien muai volume
Contoh soal 4
Bejana kuningan dengan koefisien muai volumenya γ = 6,2.10-5 (Co)-1, pada temperatur 250C volumenya 250 cm3, Bejana penuh berisi gliserin. Setelah dipanasi sampai 500 C ada gliserin yang tumpah. Jika γgl = kofisien muai volume gliserin = 49.10-5 (Co)-1. Berapa banyak gliserin yang tumpah ?
Solusi
Banyak gliserin yang tumpah = pertambahan volume gliserin – pertambahan volume bejana. Jadi
Contoh soal 5
Sebatang baja pada 25 0C panjangnya 2 m. Hitung panjangnya pada suhu 350C bila α baja 1,2 x 10-5 (Co)-1.
Solusi
Pertambahan panjang batang baja adalah
sehingga panjang batang baja pada suhu 350C = (2 + 0,00024) m = 2,00024 m
Contoh soal 6
Panjang logam A dua kali panjang logam B dan koefisien ekspansi linier logam B empat kali koefisien ekspansi linier logam A. Jika pertambahan panjang logam B untuk kenaikan temperatur sebesar 40 Co adalah 10 mm, tentukanlah pertambahan panjang logam A untuk kenaikan temperatur yang sama.
Solusi
Pertambahan panjang logam B adalah
ΔLB = αB LB Δt = 10-2 m
Pertambahan panjang logam A adalah
=
Jadi pertambahan panjang logam A adalah 0,5 cm
D. Konsep Kalor
Bila dua benda yang suhunya berbeda melakukan kontak termal satu sama lainnya, maka setelah beberapa saat ternyata suhu kedua benda menjadi sama. Hal ini terjadi karena perpindahan energi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Aliran atau perpindahan energi ini disebut dengan kalor .
Kalor diartikan sebagai aliran atau perpindahan energi akibat perbedaan suhu. Kalor mengalir dari benda atau bahagian benda yang bersuhu tinggi, ke bahagian benda yang bersuhu rendah. Secara terpisah tidak dapat dikatakan benda yang bersuhu tinggi mempunyai kalor lebih tinggi dibanding benda yang bersuhu rendah. Istilah kalor hanya digunakan pada saat terjadinya aliran /perpindahan (musyafir) energi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Satuan kalor adalah kalori (kal), yang didefenisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperaturnya 1 gram air 1 Co .
1 kilo kalori (K) = 103 kalori,
1 kalori = 4,2 Joule,
Apabila kalor sebesar ΔQ diberikan kepada suatu benda, sehingga benda tersebut nail temperaturnya sebesar Δt, maka besarnya kapasitas kalor ( C ) benda memenuhi persamaan :
dan besarnya kapasitas kalor (C ) tiap satuan massa benda (m) disebut dengan kalor jenis benda (c) memenuhi persamaan :
Kalor jenis molar (cm) zat/benda didefinisikan sebagai besarnya kapasitas kalor tiap satuan mol zat (n) = C/n joule/kmol0C sehingga :
dengan
n = m/M ; M = berat molekul
Bila dua buah benda yang temperaturnya berbeda, dilakukan kontak termal satu sama lainnya , maka benda yang temperaturnya lebih tinggi akan melepas kalor dan benda yang temperaturnya rendah akan menyerap kalor tersebut. Bila dianggap perpindahan kalor hanya terjadi antara kedua benda tersebut, maka jumlah kalor yang dilepas benda yang suhunya lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diserap benda yang suhunya lebih rendah sampai kesetimbangan termal terjadi, memenuhi azas Black :
Qdilepas = Qdiserap (1-8)
Contoh Soal 7
200 cm3 air pada suhu 95oC dituangkan ke dalam gelas yang massanya 300 gr dari suhu 250C. Bila diketahui ρair = 1000 kg/m3, cair = 1 kkal/kg0C dan ckaca =0,2 kkal/kg0C, tentukanlah suhu akhir setelah tercapai kesetimbangan termal .
Solusi
Massa air m = ρV = 1000x200.10-6 kg 0,2 kg = 200 gr.
Qdiberikan air = Qditerima gelas
200x1x(95-ta) = 300x0,2x(ta- 25)
diperoleh suhu akhir ta = 73,650C
Contoh soal 8
Sebuah benda massanya 100 gr temperaturnya 2000C dimasukkan ke dalam temperature yang terbuat dari almunium yang massanya 200 gr. Bila kalorumeter berisi 500 gr air pada temperature 25 0C . Jika temperature naik menjadi 300C , dan diketahui kalor jenis almunium 0,125 kal/gr0C dan kalor jenis air 1 kal/gr0C, Tentukanlah kalor jenis benda tersebut
Solusi
Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima
100 x cx (200-30) = 200 x 0,125 x (30-25) + 500 x 1 x (30-25)
diperoleh kalor jenis benda cx = 0,16 kal/gCo.
Apabila terhadap suatu benda/zat terjadi aliran kalor, maka kemungkinan pada benda /zat itu akan terjadi perubahan suhu, perubahan fase, perubahan warna, perubahan hambatan listrik dan sebagainya. Hal ini sangat tergantung pada keadaan mula-mula benda atau zat dan sifat zat itu.
Zat dapat dalam keadaan berwujud (fase) padat, cair atau gas. Untuk air fase padatnya adalah dalam bentuk es, fase cair nya air, dan fase gasnya adalah uap air. Peralihan(transisi) zat dari fase yang satu ke fase yang lain disertai oleh penyerapan atau pelepasan kalor. Selama perubahan fase tekanan dan temperature zat adalah tetap. Diagram perubahan fase itu dinyatakan pada gambar berikut ini :
Gambar 1.5. Diagram Perubahan Fase
Ambillah segumpal es dari suhu -100C lalu masukkan ke dalam sebuah bejana.
Panaskan bejana berisi es ini dengan laju pemanasan yang konstan, maka es tersebut suhunya akan naik sampai 00C. Selanjutnya es mulai mencair (melebur) menjadi air (perubahan fase padat ke fase cair) . Selama perubahan fase ini suhu tetap 00C sampai seluruh es menjadi air . Begitu es habis mencair, suhunya naik lagi sampai mencapai 1000C . Selanjutnya air mulai menguap (perubahan fase cair menjadi fase uap) . Selama perubahan fase ini suhunya tetap 1000C sampai seluruh air menjadi uap.
Gambar 1.6. Grafik perubahan fase es yang dipanaskan menjadi uap air
Selama perubahan fase kalor yang diterima zat tidak digunakan untuk perubahan suhu tetapi digunakan untuk perubahan fase. Kalor yang digunakan untuk perubahan fase ini disebut kalor laten (tersembunyi), karena tidak berdampak pada perubahan suhu. Yang termasuk ke dalam kalor laten (L) adalah kalor peleburan, kalor penguapan, kalor beku, dan kalor pengembunan.
Yang dimaksud dengan kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan tiap gram atau tiap kilogram zat melebur pada titik leburnya, sedangkan kalor penguapan adalah banyaknya kalor yang diperlukan tiap gram atau tiap kilogram zat menjadi uap. Apabila arahnya dari fase uap berubah menjadi cair, maka kalor yang diperlukan dinamakan kalor pengembunan, sehingga
Kalor peleburan = kalor beku
Kalor uap = kalor pengembunan
Hubungan banyaknya kalor yang dilepas/diterima (Q) dengan kalor laten (L) memenuhi persamaan :
Q = mL (1-9)
Contoh soal 9
Hitunglah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg es bersuhu – 10 oC, menjadi uap bersuhu 100 oC, jika diketahui kalor jenis es = 0,5 kal/gramCo, kalor lebur es = 80 kalori/gram, dan kalor uap = 540 kal/gram.
Solusi :
Seluruh proses dapat digambarkan sebagai berikut
t oC
Q4
Q3
Q2
-10
Gambar 1.7
Jumah kalor yan dibutuhkan selama proses adalah
Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4
Q1 = mcesΔt = 1.000 gram x 0,5 kal/gramCo x [ 0 – (- 10)] Co = 5.000 kal
Q2 = m L = 1.000 gram x 80 kal/gram = 80.000 kal
Q3 = mcairΔt = 1.000 gram x 1 kal/gramCo x [ 100 – 0] Co = 100.000 kal
Q4 = m L = 1.000 gram x 540 kal/gram = 540.000 kal
Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4
Q = 5.000 kal + 80.000 kal + 100.000 kal + 540.000 kal = 725.000 kal
Contoh soal 10
Sebuah kalorimeter dengan kapasitas kalor (harga air kalorimater H) 10 kal/0C, berisi 500 ml air yang suhunya 100C. Ke dalam kalorimeter itu kemudian dimasukkan 200 gr es yang suhunya –200C. Jika kalor jenis es 0,5 kal/gr0C dan kalor lebur es 80 kal/gr, berapakah suhu akhir dan bagaimana keadaan es pada saat itu (sudah melebur semua atau belum )
Solusi
Misalkan suhu akhir campuran adalah ta. Menurut azas Black, Jumlah panas yang diberikan oleh bagian system yang suhunya lebih tinggi sama dengan jumlah panas yang diterima oleh bagian system yang suhunya lebih rendah. Bagian yang memberikan panas adalah air dan calorimeter, sedangkan yang menerima panas adalah es.
Bagian yang memberikan panas
Bagian yang menerima panas
Q3 = mcesΔt = 200 gram x 0,5 kal/gramCo x [ 0 – (-20)] Co = 2000 kal
Q4 = mcairΔt = 500 gram x 1 kal/gramCo x [ ta – 0] Co = 500 ta kal
Azas Black
Q1 + Q2 = Q3 + Q4
(100 – 10 ta) kal + (5.000 – 500 ta) kal = 2.000 kal + 500 ta kal
diperoleh suhu akhir ta = 3,07 oC.
Ini berarti semua es melebur.
Perpindahan kalor hanya dapat terjadi pada suatu benda /zat/bahan apabila bagian-bagian dari benda tersebut berada pada temperatur yang tidak sama. Arah perpindahan kalor adalah dari bagian benda yang suhunya lebih tinggi ke bagian benda yang suhunya lebih rendah, yang dapat terjadi dengan tiga cara yaitu :
Untuk selanjutnya akan dibahas satu persatu mengenai perpindahan kalor ini
Perpindahan kalor secara konduksi atau hantaran adalah perpindhan yang tidak disertai perpindahan materi pada benda. Kalor hanya berpindah dari satu molekul ke molekul lainnya, sedangkan molekul sendiri tidak ikut berpindah.
Gambar 1.8 | Misalkan sebuah batang yang panjangnya L dan luas penampang lintangnya A, kedua ujungnya berturut-turut mempunyai suhu T2 dan T1, dengan T2 > T1, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.7. Karena perbedaan suhu ini, kalor akan mengalir dari bagian bersuhu tinggi ke bagian bersuhu rendah. |
Jumlah kalor yang mengalir persatuan waktu H berbanding lurus dengan luas penampang lintang batang dan perbedaan suhu kedua ujung batang, dan berbanding terbalik dengan panjang batang. Secara matematis dapat diungkapkan dengan
H ∞ A, H ∞ Δ T, dan H ∞
Perbandingan ini dapat diubah menjadi persamaan, dengan mengalikannya dengan bilangan konstan K, yag harga numeriknya tergantung dari jenis batangan tersebut. Besaran K disebut koefisien daya hantar (konduktivitas termal) bahan batangan, jadi
H = -
Tanda negative dapat diartikan dengan arah arus kalor yang selalu berlawanan dengan arah kenaikan suhu. Dalam bentuk diferensial, persamaan di atas dapat pula ditulis
H = -
Besaran
Perpindahan kalor melalui konveksi atau aliran iperlihat ketika kita memanaskan air di dalam sebuah bejana. Bagian zat cair di sebelah bawah lebih dahulu kena panas, akibatnya molekul-molekul air di bagian bawah ini akan memuai, sehingga massa jenisnya menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan zat cair yang berada pada bagian atas bejana. Hal ini menyebabkan molekul-molekul zat cair yang sudah memuai akan naik ke bagian atas, dan yang bagian atas akan turun ke bagian bawah, terjadilah perpindahan panas melalui molekul-molekul ini, sampai semua panasnya merata. Jadi pada perpindahan kalor melalui konveksi ini, kalor berpindah melalui perpindahan materi. Laju kalor konveksi (Q/t) sebanding dengan luas permukaan benda (A) yang bersentuhan dengan zat cair, dan beda suhu (ΔT) antara sumber kalor dengan zat cair yang memenuhi persamaan :
h = koefisien konveksi
Perpindahan kalor dari suatu benda ke benda lainnya dapat pula terjadi, meskipun kedua benda tidak bersentuhan. Perpindahan kalor seperti ini disebut radiasi. Radiasi atau pancaran adalah emisi energi yang kontinu dari permukaan benda yang berwujud gelombang elektromagnetik.
Melalui percobaan-percobaan yang dilakukannya, Stefan-Boltzmann menyimpulkan bahwa energi persatuan waktu yang dipancarkan oleh suatu benda berbanding lurus dengan luas permukaan (A) benda tersebut dan berbanding lurus dengan suhu benda (T) pangkat empat. Secara matematis hal ini diungkapkan dalam bentuk
W ∞ AT4.
Perbandingan ini dapat ditulis dalam bentuk persamaan, yakni
W = e AT4,
dengan e adalah koefisien daya pancar atau emissivitas dari benda, yakni angka yang menyatakan kemampuan sebuah benda untuk memancarkan energi, yang nilainya berkisar antara 0 dan 1. Benda dengan e = 1, disebut benda hitam sempurna, yang mampu menyerap semua energi yang dijatuhkan atau didatangkan padanya. Kemampuan sebuah benda untuk menyerap energi sama dengan kemampuan benda itu untuk memancarkan energi. Benda akan menyerap energi ketika suhu lingkungannya lebih tinggi dari suhunya, dan sebaliknya akan memancarkan energi ketika suhu lingkungannya lebih rendah dari suhunya.
Contoh soal 11
Batang-batang dari tembaga merah, kuningan dan baja yang mempunyai luas penampang yang sama, dilas membentuk huruf Y. Suhu ujung tembaga merah tetap 100 oC, sedangkan suhu ujung kuningan dan baja tetap 0 oC. Panjang batang tembaga merah 46 cm, kuningan 13 cm, dan baja 12 cm. a). Berapakah suhu titik hubungnya ? b). Berapakah arus kalor pada masing-masing batang ? Diketahui konduktivitas tembaga merah, kuningan dan baja berturut-turut adalah 0,92, 0,26, dan 0,12 kal.cm/….
Solusi
H Tembaga merah t2 = 100 oC Gambar 1.9 | Misal suhu titik hubung adalah t, dan luas penampang batang adalah A. Arus kalor melalui tembaga merah adalah : H = H = Arus kalor melalui kuningan adalah H1 = H1 = |
Arus kalor melalui
H1 = -
Arus kalor yang melalui tembaga merah sama dengan jumlah arus yang melalui kuningan dan yang melalui baja, oleh sebab itu berlaku
H = H1 + H2
Dari persamaan di atas diperoleh suhu titik hubung t = 66,67 oC.
Contoh soal 12
Sebuah bejana didih dasarnya terbuat dari baja yang tebalnya 1,5 cm, sedangkan luas permukaan dasarnya 1500 cm3. Ketika bejana diletakkan di atas perapian, ternyata setelah air mendidih, 750 gram air menguap setiap 5 menit. Tentukanlah suhu bagian bawah bejana didih.
Solusi
t1 t2 Gambar 1.10 | Arus kalor yang mengalir dari bagian bawah bejana ke air adalah H = H = Dalam menit, 750 gram air menguap, artinya jumlah air yang menguap dalam 1 detik adalah 2,5 gram. Untuk menguapkan 2,5 gram air diperlukan kalor sebanyak Q = mL = 2,5 gram. 540 kal/gram = 1350 kalori |
Jumlah ini sama dengan arus kalor yang mengalir dari bagian bawah bejana ke air, jadi
Diperoleh suhu bagian bawah bejana didih t2 = 120,83 oC.
Tugas Terstruktur
Suhu dan Kalor
Langganan:
Postingan (Atom)